Untukmu adik-adikku
Untuk adik-adik yang sedang berjuang melawan ketakutan, melawan keraguan atau bahkan melawan sedikit penderitaan. Cobalah mengingat beberapa tahun silam tentang bagaimana kalian bersama kami waktu itu. Bagaimana kalian terus menggebu ingin di ajarkan hal baru. Bagaimana kalian mendorong kami membuka gerbang keberhasilan. Ingat!!! Bukankah dulu kalianlah yang mengingatkan kami adanya kesuksesan itu?. Bukankah doa-doa kalian juga yang membuat kami berhasil seperti ini?. Bukankah kalian juga yang menempatkan kami kepada takdir yang indah sedemikian rupanya?. Yakinlah!! Bahwa kami juga melakukan hal yang serupa dengan kalian. Doa-doa selalu terlantun setelah menghadaNya. Kalimat dorongan selalu berteriak untuk kalian, adik-adikku. Jangan pernah putus asa untuk menggapai apa yang kalian inginkan. Jangan sampai salah jalan dengan apa yang kalian putuskan. Sebab bukan hanya kami yang berusaha, beberapa orang disekitar kalian ikut berusaha, termasuk orang tua. Ingatlah kepada mereka berdua, lihatlah sedikit akan penderitaan yang mereka lakukan demi kalian. Guru-guru yang bekerja ekstra keras dari biasanya, hanya untuk melihat kalian berhasil.
Untuk adik-adik yang pernah seatap dengan diriku. Untuk adik-adik yang pernah sepiring bersamaku. Atau bahkan adik-adik yang belum mengenalku sama sekali, tapi kita pernah selapangan sekolah, bukan?. Aku ingin kalian tidak mengikuti jejakku. Jejak dimana ketakutan, keraguan, atau bahkan sedikit kesakitan dalam melangkah. Yakinlah dengan proses kalian saat ini. Mantapkan hati dan akal saat bergerak. Ingat!! Seusai menemukan takdir yang kalian dapatkan nanti, tentu masih ada adik-adik selanjutnya yang membaca dan mengikuti sejarah bagimana kalian berproses.
Pastikan kakimu memijak tanah, pastikan udara masuk di dalam organ tubuh, pastikan matamu jelih dalam melihat sesuatu. Pastikan juga, bahwa Allah bersamamu.
Satu jiwa.
Satu rasa.
Satu raga bersama.
Perjalanan 748 Km
Suatu perjalanan (748 km), suatu kehormatan bisa menjadi bagian dari pembuat kenangan. Perjalanan itu memang sudah berlalu tetapi bahagianya masih ada saat menerima 3 trophy ajang nasional, sedihnya masih ada saat harus terseok-seok masalah pendanaan, dan juga capek linunya masih ada saat jam 9 malam harus lari-larian untuk KRL terakhir ke Jakarta. Yaa Rabb karena kuasamu, kami pramuka dari daerah pinggiran Jombang bisa membuktikan bahwa kami tidak kalah dengan mereka pramuka kota. Kami pramuka daerah yang naik KRL malam saja harus bongkar tas mencari selimut untuk tubuh penuh keringat kami. Kami pramuka daerah yang harus menginap di emperan toko untuk menunggu kereta. Kami pramuka daerah yang bisa bahagia walaupun hanya naik angkutan umum kecil dengan penuh barang bawaan kami, jangankan saling memegang tangan bergerak saja kami tidak mampu. Semoga perjalanan ini akan menjadi awal bukan akhir dari sebuah perjuangan. Teruntuk adik-adikku, berjuanglah! Kalau capek istirahat bukannya berhenti.
Dalam rindu di kota Pahlawan, 19 Februari 2019
By Putri Puspita
Bagaimana Jika
01 Januari 2016, saya benar-benar memutuskan untuk keluar dari lingkaran ini. Lingkaran yang mengikat persaudaraan tak sedarah (Scoutnema). Saat itu badai ujian sedang kuat2 nya menggoyahkan tekad untuk tetap bertahan hingga akhir masa bakti saya. Qadarullah, saya tak bisa melepaskan diri dari lingkaran tersebut. Bahkan tak akan mau untuk melapaskannya.
Mulai saat itu saya percaya dan yakin bahwa Tuhan telah merencanakan setiap pertemuan-pertemuan hebat ini. Mungkin dengan maksud yang belum kita mengerti dan tujuan yang mesti kita cari dan pahami. Dan pencarian itu telah bermuara. Tuhan merencanakannya dengan indah. Merajutnya menjadi sebuah Lingkar Persaudaraan, yang mengajarkan bahwa melingkar adalah cara mengokohkan daya, cara mereka cipta, dan cara menyulam cinta. 📍Mendiro, 01-01-16
By Iik
#30haribercerita
#30HBC19
#30hbc1912
Bukit Kesuksesan
Jadi peran dalam dongeng,hal yang didengar dirimu dan orang lain,sebagai perumpamaan kau berada pada bukit yang sudah pernah kau gapai puncaknya dan saat di puncak kau diceritakan bukit selanjutnya yang ada di depanmu,saat kau mulai menapak bukit selanjutnya,kau malah mendapat dongeng cerita tentang seseorang yang ada di bukit sebelumnya,entah itu dirimu yang diceritakan atau dirimu yang hanya bisa mendengarkan,namun terus lah melangkah,ciptakan cerita dongeng mu sendiri!
By Titan Nugroho
Subscribe to:
Posts (Atom)
